Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh…
Alhamdulillah syukur kepada Sang Maha Pencipta yang masih memberikan kesempatan untuk kita bernafas di sisa-sisa usia ini… kesempatan untuk memperbaiki diri, agar nanti dapat meraih jannah-Nya dan bahkan bertemu dengan-Nya, aamiin…
Salawat serta salam pada baginda Rasulullah saw…
Mama…
Walaupun raga kita saat ini berjauhan, dipisahkan oleh bukit barisan, namun hati ini tetap dekat karena ikatan yang terpadu oleh cinta yang di anugerahkan Allah swt kepada kita hamba-Nya…
Surat ini weza sampaikan sebagai ungkapan cinta yang mungkin jarang terucap dari lisan bibir ini… ungkapan cinta di hari kelahiran mama sekitar 52 tahun yang lalu… namun bukan berarti cinta ini hanya terasa pada momen seperti ini saja, tapi cinta ini insyaaAllah senantiasa hadir setiap saat menghiasi hari-hari yang selalu dijalani…
Mama…
Mungkin kami sebagai anak-anak mama, dari kecil dulu hingga sekarang tak henti-hentinya membuat mama letih megurusi kami, menghabiskan uang yang mama cari dengan kurasan keringat bahkan airmata… namun kami tetap berharap Allah senantiasa memberikan kesempatan untuk kami agar dapat membahagiakanmu walaupun jasa-jasa mama tak pernah dapat kami balas…
Terima kasih mama…
Atas segala pengorbanan yang diberikan kepada kami, pengorbanan yang disertai kesabaran dan segala keikhlasan hingga kami besar seperti saat ini… mempunyai pendidikan yang tinggi dan insyaaAllah juga mendapatkan pekerjaan yang layak nantinya… itu semua berkat pengorbanan yang telah mama lakukan hingga sekarang dan bahkan mungkin hari esok…
Mama, you are number one for me,
‘from your daughter,
{Wentiza fadhlia}
