Home » » PENDIRI SUBUH, SANG PENDIRI KEJAYAAN ISLAM

PENDIRI SUBUH, SANG PENDIRI KEJAYAAN ISLAM

tulisan ini merupakan tulisan saya dalam lomba penulisan artikel islami dengan tema 'Kejayaan Islam' yang di taja oleh UKMI Ar Royyan Universitas Riau dalam acara Muharram Fair 1434 H. dan alhamdulillah mendapat juara pertama :)

 Islam di masa jayanya dulu, dipimpin oleh orang-orang yang mendirikan subuh tepat waktu, dan bahkan mendirikan shalat malam. Pada sepertiga akhir malam mereka senantiasa memunajatkan cintanya pada Sang Illahi. Ketika subuhnya mereka laksanakan dengan berjama’ah. Ruh-ruh mereka telah diisi dengan kekuatan yang besar dari Sang Maha Kuasa untuk melanjutkan aktivitas pada siang harinya. Namun saat ini, di mana merupakan suatu masa keterpurukan umat ini, sangat jarang kita temukan penuhnya jama’ah shalat subuh. Apa penyebabnya?

 Terdapat dua faktor kenapa sekarang umat ini sering kehilangan berkah subuhnya, yakni faktor eksternal dan internal:
1.    Faktor eksternal; fasilitas-fasilitas malam hari yang disediakan oleh musuh-musuh islam.
    Hal yang paling ditakuti oleh umat Yahudi dari umat Muslim ialah penuhnya jamaah shalat subuh layaknya jamaah shalat jum’at. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya pengaruh shalat subuh bagi pribadi setiap muslim yang akan membawanya pada kejayaan islam, sedang orang Yahudi sangat tidak menginginkan hal itu terjadi.
    Berbagai cara dilakukan oleh Yahudi dan musuh islam lainnya agar umat ini jauh dari shalat subuh tepat waktu. Mulai dari fasilitas tontonan menarik yang ditayangkan hingga larut malam, hingga sarana-sarana hiburan malam hari di luar rumah. Selain itu, mereka juga mempengaruhi umat islam dengan lifestyle yang mereka tunjukkan, seperti mengadakan pesta-pesta di malam hari yang super meriah, terutama pada generasi pemuda islam. Kita sebut saja salah satunya perayaan perpisahan atau kelulusan dari Sekolah Menengah Atas atau sekolah setingkat, yang biasa disebut dengan promnight. Kata prom berasal dari promenade yang berarti jalan-jalan, namun istilah promnight ini di barat dan Amerika sana diartikan sebagai pesta dansa perpisahan sma yang dilaksanakan malam hari. Nah, budaya inilah yang ditiru oleh pemuda bangsa kita. Ironinya lagi, buruknya pesta ini bukan hanya karena diadakan pada malam hari hingga larut malam, tapi juga identik dengan dansa antara pasangan muda-mudi yang belum terikat hubungan sah sedikitpun! Selain itu, pesta malam hari inipun menumbuhkan budaya hidup yang super konsumtif alias boros, karena mereka yang ikut acara tersebut tentunya ingin berpenampilan menarik hingga mau mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli pakaian-pakaian serta riasan baru yang mengikut trend.
    Itu hanya sekelumit contoh kecil dari fenomena terpuruknya umat ini pada sarana serta fasilitas malam hari hingga mereka baru tidur larut malam dan bangun ketika matahari telah tinggi. Rasa letih setelah beraktivitas (yang tiada guna) hingga larut malam membuat mereka bermalas-malasan untuk bangun paginya. Ini menunjukkan keberhasilan kaum Yahudi serta musuh islam lainnya dalam upaya menjauhkan umat ini dari ibadah pagi yang luar biasa manfaatnya baik bagi rohani maupun jasadi.

2.    Faktor internal, antara lain:
•    Jauhnya umat islam dari Al Qur’an dan Hadits.
Banyak dari orang yang beragama islam sendiri tidak tahu akan ganjaran serta manfaat dari bangun pagi untuk shalat subuh. Hal tersebut mengindikasikan bahwa umat ini memang sangat jauh dari pemahaman Al Quran serta Hadits. Sabda Rasulullah saw “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafik dari shalat Isya' dan shalat Shubuh. Seandainya mereka tahu keutamaan keduanya, pastilah mereka akan mendatanginya meski dengan merangkak” (HR Bukhari dan Muslim).
•    Nafsu mengejar kehidupan duniawi
Allah telah menetapkan pembagian waktu bagi hamba-Nya, “Dialah yang menjadikan malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha” (QS. Al Furqaan: 47). Namun kebanyakan dari masyarakat muslim menggunakan waktu malamnya untuk tetap bekerja guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Selain itu, banyak juga para pelajar saat ini yang mengerjakan tugas-tugas sekolah atau kuliah mereka hingga larut malam sehingga pada pagi harinya mereka tidak bisa bangun awal untuk mengarjakan shalat subuh. Padahal Allah swt telah memberikan senggang waktu untuk beristirahat bagi manusia, yakni malam hari dan waktu berusaha siang harinya. Rasulullah sendiri telah mencontohkan bahwa tidur yang baik itu ialah setelah shalat isya atau sekitar pukul delapan malam, hingga tidak hanya bisa bangun subuhnya tapi juga dapat bangun pada 2/3 atau 1/3 malam terakhir untuk beribadah bermunajat kepada Allah.
•    Ikut-ikutan budaya barat sebagai interpretasi rendah diri terhadap identitas sebagai muslim
Munculnya modernisasi ala barat telah mempengaruhi seluruh lini kehidupan masyarakat timur, tak terkecuali umat islam. Tidak tanggung-tanggung, budaya waktu tidurpun dipengaruhi. Umat muslim saat ini malah bangga jika mereka masih terjaga di malam hari dengan berbagai aktivitasnya. Bahkan ada sebuah tayangan di salah satu tv swasta yang mempertontonkan dengan bangganya bahwa salah satu kota besar di Indonesia hingga larut malam penduduknya masih beraktivitas dan belum tidur, mereka sangat bangga akan hal itu. Budaya tidur orang barat paling cepat ialah berkisar pukul 10-11 malam. Oleh karena budaya ikut-ikutan tadi, masyarakat muslim malu bila mereka tidur lebih cepat dari jam tersebut. Sekali lagi, padahal nabi teladan umat islam sepanjang masa, Muhammad saw telah menyatakan bahwa tidur yang baik itu ialah setelah shalat isya atau sekitar pukul 8 malam. Rasa rendah diri terhadap identitas sebagai muslim ini sangatlah buruk dan harus dihilangkan, padahal Allah swt telah menentukan bahwa umat islam ialah umat yang terbaik. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” ( Ali Imran :110).

Hikmah Subuh; Bangkitkan Diri Untuk Kejayaan Islam
Salah satu hikmah besar dari sekian banyaknya hikmah dari didirikannya shalat subuh tepat waktu dan berjama’ah ialah bangun subuh ini merupakan awal dari kebangkitan islam. Apa hubungannya? Shalat subuh ialah amalan yang mengawali amalan-amalan berikutnya. Jika baik awal amalan seseorang maka insyaAllah amalan-amalan berikutnya akan mengikut baik juga. Selanjutnya amalan ini akan semakin diperkuat dengan amalan sunah yang mengiringinya, yaitu shalat fajar (shalat sunah sebelum subuh) serta zikir setelahnya. “Dua raka’at shalat fajar nilainya lebih baik dari dunia dan seisinya” (HR. Muslim), “Barangsiapa mengerjakan shalat subuh dengan berjamaah kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah yang ditunaikan dengan sempurna, dengan sempurna, dengan sempurna”(H.R At-Tirmidzi).

Jelaslah bahwa shalat subuh merupakan kekuatan awal dari jiwa-jiwa orang yang beriman. Subuh juga menampakkan bagaimana kesungguhan seseorang dalam memerangi kelalaian dan kemalasan dalam diri mereka sendiri. Jika seseorang tersebut tidak dapat berjihad melawan kebatilan dalam dirinya sendiri, bagaimana mungkin ia dapat berjihad melawan berbagai kebatilan dimuka bumi? Begitupun sebaliknya, jika ia dapat melawan kebatilan yang ada pada dirinya maka kemudian untuk melawan kebatilan-kebatilan lainnya tentu akan lebih dimudahkan karena telah diawali dengan kesucian rohani di saat subuh.

Shalat subuh tidak hanya memberikan kekuatan dari segi ruh saja, namun juga pada fisik manusia. Banyak penelitian yang menemukan bahwa ketika bangun pagi tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut dikarenakan ketika bangun pagi seseorang dapat menghirup udara yang segar dan bebas dari polutan. Ditambah lagi bagi muslim yang mengerjakan shalat subuh dua raka’at di mana terdapat gerakan-gerakan yang memicu kerja otot-otot tubuh layaknya melakukan olahraga pagi. Jadi muslim yang kuat dari segi ruh serta fisiknya tentu dapat bermujahidah dengan semangat dan dapat membawa kejayaan islam dengan tangannya atas kehendak Allah.

    Kejayaan islam berada ditangan muslim yang kuat. Muslim yang kuat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ialah seorang muslim yang mendapatkan kekuatan ruhani dan jasadi di pagi hari yang tentunya berasal dari Sang Maha Pemilik Kekuatan. Mereka dapat melawan kemalasan awal yang bermula pada diri mereka sendiri, di mana bagi diri yang lemah tidak akan sanggup melaksanakannya, “Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh”(HR.Ahmad).

    Namun, pada saat ini masih sangat sedikit kaum muslim yang dapat menjaga shalat subuh tepat waktu dan berjama’ahnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak dari orang-orang yang beragama islam sendiri masih lemah, hingga bagaimana bisa kejayaan islam yang diimpikan itu dapat cepat tergapai, sedang orang-orang muslim sendiri masih bermalas-malasan. Padahal Allah swt telah menjamin diri seorang muslim yang mendirikan shalat subuhnya, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang melakukan shalat shubuh, maka dia berada di dalam perlindungan Allah". (HR Muslim).

    Diriwayatkan juga dalam hadits riwayat Bukhori bahwa Rasulullah saw ketika hendak menyerang suatu kaum, maka beliau akan menundanya hingga datang waktu subuh. Ini menunjukkan bahwa kunci kemenangan orang-orang mukmin ada pada saat subuh. Hal inilah yang kemudian membuat takut orang-orang Yahudi. Mereka sebenarnya sama sekali tidak takut dengan kaum muslim, hingga dengan gampangnya mereka saat ini menyerang kita baik dari segi mental dan berbagai hal lainnya. Namun hanya karena satu hal yang akan membuat mereka kelabakan, yakni ketika penuhnya jama’ah shalat subuh seperti jama’ah shalat jum’at. Orang diluar islam saja mempercayai kekuatan shalat subuh tersebut, jadi bagaimana diri kita sendiri yang notabenenya beragama islam?

    Kebangkitan dan kejayaan islam hanya berada pada tangan-tangan mukmin yang kuat. Mungkin saat ini mereka belum banyak dan kejayaan itu belum tampak secara riil. Namun setiap diri mukmin yang kuat baik dari dulu hingga sekarang dan seterusnya mempunyai kontribusi terhadap pembangunan kejayaan islam tersebut. Walaupun kejayaan islam jauh dari zamannya di mana anak cucunya lah yang merasakan, namun dari tangan-tangan merekalah dimulai gerakan kebangkitan islam. Maka jika engkau ingin berkontribusi bagi kejayaan islam tersebut, maka mulailah dengan mendirikan shalat subuh tepat waktu mulai sekarang. Namun jika tidak, maka tetaplah larut dalam kehinaan sebagai muslim yang lemah terutama di mata Penduduk langit.
Wahai umat muslim sekalian! bangkitlah dari tidur panjang kalian, karena kemenangan islam menanti kita. Wallahua’lam.

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar