Home » » klewang lagi klewang lagiii......

klewang lagi klewang lagiii......

ini tulisan saya yang diterbitkan dikolom youngster tribun pekanbaru edisi 13 mei 2013 :)


Keberadaan geng motor yang dipimpin klewang mengundang keresahan dikalangan masyarakat. Bukan hanya takut menjadi korban dari keganasan mereka, namun yang lebih parah lagi ialah kekhawatiran terhadap anak-anak mereka yang bisa saja menjadi pengikut klewang tersebut atau mencontoh perilakunya. Entah kenapa beberapa pemuda zaman sekarang atau anak sekolahan memilih suatu gaya hidup atau lifestyle yang sangat jauh melenceng dari nilai-nilai moral bangsa dan agama. Sepertinya apa yang mereka anggap “keren” saat ini adalah berkeliaran tak menentu dijalan, ugal-ugalan, dan lain hal sebagainya yang bersifat jagoan bagi mereka. Kenapa hal ini bisa terjadi? Konstruksi mindset para pemuda sekarang memang lebih banyak dipengaruhi oleh media, dan bahkan bisa saja lewat suatu game di dalam layar monitor. Di kebanyakan film, terutama film yang berasal dari luar, banyak kita temukan gaya hidup yang memang tidak sesuai dengan keadaan moral serta budaya bangsa. Terkadang di dalamnya kita temukan bahwa orang yang hebat itu adalah orang yang dapat menaklukkan orang lainnya (secara fisik). Mungkin salah satu hal yang membangun pemikiran anak-anak zaman sekarang adalah hal tersebut. Hal ini tidak hanya berlaku pada kaum adam saja. Baru-baru ini polisi juga telah menangkap anggota geng motor yang perempuannya. Salah seorang dari mereka ternyata masih duduk dikelas Sembilan smp. Saya tidak tahu apakah dia juga merasa keren dan menjadi jagoan juga ketika bergabung dengan kelompok luar binasa tersebut atau hanya sekedar ikut-ikutan dengan sang kekasih yang telah lebih dulu bergabung. Tapi apapun alasannya hal ini tetaplah menunjukkan perilaku moral yang melenceng. Antisipasi keberadaan geng motor seharusnya tidak hanya dari polisi selaku petugas keamanan saja. Namun harus terjadi sinergitas kerja antara polisi, pemerintah serta masyarakat. Pemerintah sebagai orang yang memfasilitasi seharusnya lebih konsen pada eskalasi pendidikan masyarakat, baik secara infrastruktur maupun suprastruktur. Karena akar awal majunya suatu negara ialah melalui pendidikan yang mendukung. Selanjutnya masyrakat sebagai tenaga pendidik baik ia memang berprofesi sebagai guru maupun sebagai orang tua yang juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anak mereka, sudah seharusnya memberikan penekanan pada pendidikan agama serta perbaikan moral, dan juga senantiasa melakukan pembinaan yang kontiniu serta kontrol terhadap perkembangan anak-anaknya. Sedankan polisi dan penegak hukum lainnya tentu memberikan sanksi yang harusnya besar terhadap mereka yang telah melakukan tindakan kriminal yang dapat membuat efek jera bagi mereka. Ketika harmoni kerja ini dapat terjalin, di mana semua pihak saling mendukung, maka terdapat harapan di sana untuk mengembalikan kehormatan anak bangsa.

Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar